Saturday 10 September 2016

Perpus impian

Story made by: Aisya Armina Mumtaz


Aku baru saja pulang dari sekolah menaiki mobil jemputanku.
setiap berangkat-pulang sekolah aku selalu melewati rumah-rumah yang kumuh.
Banyak sekali anak-anak yang tidak sekolah dan berjualan di pinggir jalan.
aku rasa kahsihan pada mereka. seharusnya anak-anak itu bersekolah bukan mencari duit.
tiba -tiba
"braaak" seorang gadis cilik sekitar 7 tahun tak sengaja menabrak mobilku
dan terjatuh. sopirku langsung keluar dan menggendong gadis itu ke dalam mobil.
lukanya cukup parah. lututnya berdarah dan gadis itu pingsan.
kita langsung buru-buru pulang dan segera mengobatinya.


sekitar satu jam setelah kejadian gadis cilik itu baru sadar
"aku dimana? kakak siapa? apa yang terjadi" tanya nya kebingungan

"Nama ku kak Nizza Sylvyana Ajahrah Zavirah, panggil saja Nizza.  kamu tadi terjatuh dan menabrak mobilku sehingga
kamu luka. jadi kakak membawa mu ke rumah kakak.
adik namanya siapa?"

"aku Syoffa"

"rumahnya dimana?"tanya ku penasaran

"sebenarnya aku tidak punya rumah. orang tua ku sudah tidak ada.
jadi aku dan temen-temen lain nya tidur di pinggir jalan"

kami berbincang-bincang hingga sudah sore.
"Syoffa sebaiknya kamu nginap saja malam ini di rumahku,
karena luka mu masih belum sembuh. mandilah dan boleh
memakai baju tidurku"

"Iya kak, makasih sudah mau membantu"

malamnya aku sedang mengerjakan pr dan syoffa sedang asyik membaca buku
cerita ku yang ada di lemri buku.
sepertinya ia gemar sekali membaca buku. setelah selesai mengerjakan pr,
aku menghampiri Syoffa dan ikut membaca.
ternyata masih banyak buku yg belum ku baca.
aku memang bukan orang yg gemar membaca sih...
kemudian aku punya ide!
yaitu bagaimana kalau aku membuat perpus ?
kan buku -buku di rumahku banyak sekali,
dan aku ingin berbagi ilmu.


keesokan harinya aku mengajak Syoffa dan temen-temen lainya untuk datang ke perpus buatanku
perpus impian. aku dan anggota keluarga ku sudah menyiapkan nya semua
saat malam syoffa sudah tertidur.
perpusnya ada di halaman belakang rumahku.
aku hanya memasang tenda, tiker, kipas angin, dan buku-buku tentunya

ternyata temen-temn nya soffa pada gemar membaca.
dan perpus impian ku itu semakin terkenal dan semakin ramai
di kunjungi anak-anak yang bersemangat membaca.
memang agak lelah sih menyiapkan semuanya tapi
rasa lelh pun hilang saat aku bisa emlihat anak- anak bahagia membaca buku.

hanya ada satu harapan di hatiku,
yaitu menjadikan anak-anak indonesia pintar dan gemar membaca!!!!












0 comments:

Post a Comment

 

Cerita Aisya © 2008. Design By: SkinCorner