Monday 24 April 2017

Kelas Tiga Di Malory Towers ( Enid Blyton )


                        Derrel sekarang kembali ke Malory towers. tetapi semester ini ia akan kembali ke malory towers bersama Zerelda, murid baru malory towers. Neneknya Zerelda adalah teman ibunya Darrel. Zerelda adalah orang Inggris, pindahan Amerika. Zerelda bergaya seperti orang dewasa, memakai lipstick yang merah, bedak yang tebal, dan rambut yang dibiarkan jatuh hingga ke bahunya. ia terlihat seperti usia 20-an. tapi sebenarnya ia berumur 16 tahun, kakak kelas Darrel. Darrel tidak begitu menyukai gaya Zerelda. Zerelda kelas 4, sedangkan Darel kelas 3.


                        Zerelda tinggal di menara utara asrama malory towers bersama Darrel. di kelas darrel ada satu anak baru, yaitu bill. ia tomboi dan suka sekali berkuda, sehingga kudanya, halilintar ia bawa ke sekolah. setiap hari bill selalu menjenguk Halilintar, meskipun sudah dilarang untuk keluar. Zerelda sangat ketinggalan pelajaran di sekolah. anak-anak kelas 4 sudah pintar-pintar semua. zerelda pun lebih suka bergabung dengan kelas 3.


                        Mingu demi minggu berlaru. Zerelda setiap hari selalu sibuk merawat kecantikannya, rambutnya , kukunya. Meskipun ia sudah dimarahi beberapa kali oleh para guru di Malory Towers. Karena Zerelda semakin tertinggal pelajaranya, dan ia tak mau beruaha, guru-guru memutuskan untuk menurunkan Zerelda ke kelas 3. Itu memang cara yang terbaik untuk Zerelda, supaya ada peningkatan. Zerelda terkejut mendengar hal itu. Dalam hatinya ia sangat kecewa dan akan malu tentunya. Tetapi ia seolah bersikap tidak ada masalah. Zerelda pun pindah ke kelas 3.

                         Hari demi hari pun berlalu. Suatu hari akan diadakan drama yang akan dimainkan oleh kelas 3. Menurut Zerelda ia sangat baik memainkan drama , sehingga ia sangat yakin bahwa ia bisa memeran sebagai tokoh utama. Saat pelatihan drama berlangsung, setiap anak diperkenakan untuk mencoba berdrama. Yang terbaik akan memeran sebagai peran utama. Saat Zerelda sedang mau diuji, semua pun memperhatikan dengan baik-baik, karena mereka ingin mengetahui apakah Zerelda pintar berdrama, atau hanya omongan kosong saja. Zerelda pun mulai berdrama, dan semuanya langsung ketawa. Karena Zerelda tidak bisa berdrama dengan baik. Gurunya pun sangat marah karena dikiranya ini lelucon, padahal Zerelda sedang berdrama dengan serius. Karena ditertawakan, Zerelda pun meyadari diri. Ia terlalu sombong sebelumnya karena ia mengaku berdrama dengan baik. Tapi kenyataannya tidak.

                        Peristiwa ini membuat Zerelda berubah. Ia menjadi semakin pendiam, tak lagi memamerkan bagaimana cara dia berdrama yag baik , tidak bergaya seperti orang dewasa lagi, dan ia semakin baik kepada teman-teannya. Tetapi dalam hati Zerelda ia sangat sedih bahwa yang dikiranya berdrama adalah bakatnya, dan sekarang ia yakin ia tak punya bakat apa-apa. Tetapi menurut Darrel dan teman lainnya, Zerelda sangat lucu saat bercerita. Dan mungkin itulah bakatnya zerelda.

                        Mavis menemukan pengumuman bahwa ada lomba menyanyi di suatu desa kecil. Tapi tidak ada yang diperbolehkan keluar sapai jauh-jauh ke desa tanpa seorang di temani. Karena kesal dilarang, Mavis pun merencanakan untuk pergi ke situ malam-malam. Mavis memang memiliki suara yang sangat merdu. Dan Bill, ia pun sekarang lebih sering mengunjungi Halilintar secara diam-diam. Karena emang tidak boleh tiap selesai pelajaran ke luar sekolah setiap hari. Halilintar sekarang juga terlihat semain lemah.

                         Suatu malam, Darrel mendengar seseorang keluar di tengah derasnya hujan. Darrel pun melihat , dan ternyata itu adalah Bill, ia melihat sekeliling. Mavis pun belum ada. Sebenarnya sih dari sebelum tidur Mavis belum berada di kamar, tidak ada yang tau dimana Mavis. Darrel pun mengikuti Bill ke kandang Halilintar. Rupanya Halilintar sakit berat. Ia terkena penyakit. Maka Darrel pun mencari bantuan ke nona Potts. Nona Potts pun memanggil dokter hewan. Karena dokter hewan sedang berada di desa untuk mengobati pasien dan disana tidak ada telpon, maka nona Potts harus memanggilnya sendiri dengan menaiki kuda. Bill dan Darrel begitu senang melihat nona Potts begitu baik sampai berkuda di tengah malam.

                        Saat perjalanan pulang stelah memanggil dokter hewan, ia pun melihat suatu tubuh perempuan di pinggir jalan. Rupanya itu Mavis! Mavis terpingsan di tengah jalan karena saat ia menghadiri lomba ia tak diterima dan pulangnya tidak ada bis yang lewat. Maka terpaksa ia jalan kedinginan di tengah malam. Karena kelelahan ia pun pingsan di pinggir jalan. Nona Potts pun membawa Mavis pulang bersamanya. Saat sudah sampai, dokter hewan akan mengurusi halilintar, sedangkan nona Potts akan menjaga Mavis. Darrel dan Bill disuruh kembali ke kamar dan tidur. Awalnya mereka menolak karena khawatir tentang Halilintar. Tetapi mereka pun menuruti perintah nona Potts itu.

Saat pagi tiba, tidak ada yang tau tentang peristiwa itu. Tapi kemudian peristiwa itu tersebar di Malory Towers. Halilintar sekarang sudah sembuh dengan penyakitnya. Dan Mavis ia tak bisa bernyanyi sekitar 1 tahun, saat berbicara pun harus berhati-hati karena masih belum begitu sembuh.


THE END

0 comments:

Post a Comment

 

Cerita Aisya © 2008. Design By: SkinCorner