Thursday 22 September 2016

rachel "the show"

Sunday 11 September 2016

Dunia Antonim


Suara burung terdengar merdu di pagi hari.
ku lihat jam dinding ku, jarum panjang mengarah ke angka 4.
aku langsung ambil air wudhu dan sholat subuh.
"Pagi yang cerah! Siap membuat hari yang lebih cerah"
semangat ku berkata
oh iya, aku belum memperkenalkan diriku.
Nama ku Sasya, kelas 2 smp.
aku tinggal bersama kakak ku.
orangtua ku sedang berkerja di luar negri.
katanya ada rapat penting.

akhirnya libur panjang. sekitar seminggu lah
karena kelas 3 smp nya lagi UN.
lalu seperti biasa aku menyiram bunga dan tanaman di halaman belakang.
aku suka banget sama yang namanya tumbuhan.
apalagi bunga yang cantik dan harum.
bunga-bunga yang di halaman belakang, aku semua yang tanam.
aku rawat baik-baik hingga jadi dewasa.
aku juga mempunyai kebun berisi tanaman buah.
ada tanaman strawberry,blueberry,jeruk,pepaya,apel dan sebagainya.

tiba-tiba saat aku lagi menyiram bunga anggrek,
aku melihat sesuatu yang aneh.
seperti dinding yang belum pernah ku lihat.
dinding itu tertutup oleh daun-daun yg lebat.
karena penasaran aku membuka daun-daun itu
dan ternyata itu bukan dinding.
melainkan pintu yang kelihatan nya udah sangat tua.
padahal dari dulu aku belum pernah melihat pintu ini.

aku membuka pintu nya dan...
"AAAHHHH" teriak ku.
pintu itu menyedot ku ke dalam!
karena berputar-putar aku tak sadarkan diri.

bangun-bangun aku melihat langit.
langat nya hitam dan berbau, seperti tercemar polusi.
"uhuk uhuk uhuk"
lalu aku bangun dan melihat sekitar.
ternyata aku berada di halaman belakangku.
mungkinkah itu cuman mimpi atau khayalan ku?
Tapi...
aku sadar, ada yang agak aneh.
halaman belakang rumahku kan kebun berisi tanaman-tanaman sejuk?
tapi yg kulihat bukan tanaman, melainkan tempat sampah.
bauuuuuu banget! langit juga hitem banget,banyak asep polusi!!!



karena udah siang aku masuk ke rumah ku
 "assalamualaikum" salam ku
"walaikum salam" dua orang menjawab.
saat aku buka pintu aku kaget!!!
ada kakak ku sedang menyapu lantai, tapi anehnya
di sofa terduduk 'aku' sambil nonton tv.
ha? ada 2 aku?
karena sankin kagetnya aku pingsan lagi

sebelum pingsan ku sempat lihat kakak dan 'aku' menolong ku.
bangun-bangun aku ada di kamar.
rupanya kamar kakak ku yg berwarna hijau kuning.
di sebelahku ada kakak ku sedang bikin teh.
"rupa nya sudah bangun, nih minum dulu  " sambil memberikan teh nya kepada ku.
"kamu mirip banget sama adik aku"
"iya ,ngga tau kok bisa mirip"
"nama kamu siapa? aku kak Vani"
kok kaya nama kakak sli ku yah? Vina, cuman i dan a nya terbalik.
"aku sasya"
"kamu rumahnya dimana?"
"sebenarnya aku waktu itu lagi menyiram bunga di halaman belakang rumahku,
kemudian aku melihat seperti pintu yg tak pernah kulihat sebelumnya.
padahal aku sudah lama tinggal di rumahku. sejak aku dilahirkan....."
aku menceritakan semua yg terjadi.

kemudian adiknya Vani menghampiri kami berdua.
"kenalin Sisya, adik saya" Vani mengajak Sisya berkenalan.
"hi! kenalin juga Sasya" sambil bersalaman tangan.
"kok muka kita sama? nama mirip? tinggi nya pun kurasa sama?" tanya Sisya
"hehehe, kita kembar mungkin"


kita bertiga berbincang-bincang  ( LAGI )
"oh iya, pas kamu bilang td yang kata.... apa ya.... hmmmm....bunga!"
"ooooh bunga. masa kalina ngga tahu? bukannya di sekitar sini juga ada?"
berdua mengangguk.
"kalian tunggu disini sebentar yah, aku mau mengambil sesuatu"
aku kembali ke halaman belakang.
semoga pintu nya masih ada. kalo ngga bisa-bisa da bisa pulang deh.
huh, untung masih ada.
aku masuk ke pintu tua itu dan mendapat ku berdiri di sebelah bunga anggrek yg
kusiram tadi.
aku mengambil bunga anggrek itu dan membawanya ke kak Vani dan Sisya.


"ini namanya bunga" mununjukan bunga anggrek yg merah rossy itu
"wow! keren ! aku ngga pernah meihat yg namanya bunga"Sisya berkata
"iya ! disini mah ngga ada yang kaya  begini"
"ajarin dong cara membuatnya! aku juga mau punya!"
"maaf yah guys, tapi ini ngga bisa di bikin, bisanya ditanam dan berkembang
 hingga jumlahnya bisa banyak"



aku ngajarin cara tanamnya hingga cara rawat nya dengan baik.
aku kasih bunga nggreknya dan ditanam di halaman belakang walau banyak sampah.
emang agak heran sih, ngga ada tanaman di dunia ini.
dunia ini kebalikan dari duniaku.
dunia Sisya dan kak Vani sudah tercemari posi, tidak ada tanaman, banyak sampah,
berbau, pokoknya ngga sehat. tapi semoga adanya bunga anggrek yg kuberikan dapat mengubah
masa depan dunia ini lebig baik, cerah, sehat dan sejuk.

kalau di dunia ku yg aku tinggal, itu banyak sekali tanaman dan bunga.
pokoknya kalau setiap lewat rumah, pasti ada hiasan bunganya.
udara terasa sejuk sekali.
apa lagi di pagi hari.

karena sudah sore aku putuskan untuk pulang

"pamit dulu yah kak Vani dan Sisya, udah sore nih takut dicariin kakak ku"
"oh iya! semoga kit bias bertemu lagi yah!"
"iya ! terima kasih banyak ! bye!" ku buka pintunya.
sebelum melangkah aku tengok ke belakang dan senyum pada Kak Vani dan Sisya
semoga bunga anggrek yg ku berikan itu akan mengubah masa depan
bumi itu yg lebih bagus.kata ku dalam hati.

"Sasya! Sasya! bangun dik!" kakak menggoyangkan badanku, berharap aku bisa bangun





















to be continued.....




Saturday 10 September 2016

Perpus impian

Story made by: Aisya Armina Mumtaz


Aku baru saja pulang dari sekolah menaiki mobil jemputanku.
setiap berangkat-pulang sekolah aku selalu melewati rumah-rumah yang kumuh.
Banyak sekali anak-anak yang tidak sekolah dan berjualan di pinggir jalan.
aku rasa kahsihan pada mereka. seharusnya anak-anak itu bersekolah bukan mencari duit.
tiba -tiba
"braaak" seorang gadis cilik sekitar 7 tahun tak sengaja menabrak mobilku
dan terjatuh. sopirku langsung keluar dan menggendong gadis itu ke dalam mobil.
lukanya cukup parah. lututnya berdarah dan gadis itu pingsan.
kita langsung buru-buru pulang dan segera mengobatinya.


sekitar satu jam setelah kejadian gadis cilik itu baru sadar
"aku dimana? kakak siapa? apa yang terjadi" tanya nya kebingungan

"Nama ku kak Nizza Sylvyana Ajahrah Zavirah, panggil saja Nizza.  kamu tadi terjatuh dan menabrak mobilku sehingga
kamu luka. jadi kakak membawa mu ke rumah kakak.
adik namanya siapa?"

"aku Syoffa"

"rumahnya dimana?"tanya ku penasaran

"sebenarnya aku tidak punya rumah. orang tua ku sudah tidak ada.
jadi aku dan temen-temen lain nya tidur di pinggir jalan"

kami berbincang-bincang hingga sudah sore.
"Syoffa sebaiknya kamu nginap saja malam ini di rumahku,
karena luka mu masih belum sembuh. mandilah dan boleh
memakai baju tidurku"

"Iya kak, makasih sudah mau membantu"

malamnya aku sedang mengerjakan pr dan syoffa sedang asyik membaca buku
cerita ku yang ada di lemri buku.
sepertinya ia gemar sekali membaca buku. setelah selesai mengerjakan pr,
aku menghampiri Syoffa dan ikut membaca.
ternyata masih banyak buku yg belum ku baca.
aku memang bukan orang yg gemar membaca sih...
kemudian aku punya ide!
yaitu bagaimana kalau aku membuat perpus ?
kan buku -buku di rumahku banyak sekali,
dan aku ingin berbagi ilmu.


keesokan harinya aku mengajak Syoffa dan temen-temen lainya untuk datang ke perpus buatanku
perpus impian. aku dan anggota keluarga ku sudah menyiapkan nya semua
saat malam syoffa sudah tertidur.
perpusnya ada di halaman belakang rumahku.
aku hanya memasang tenda, tiker, kipas angin, dan buku-buku tentunya

ternyata temen-temn nya soffa pada gemar membaca.
dan perpus impian ku itu semakin terkenal dan semakin ramai
di kunjungi anak-anak yang bersemangat membaca.
memang agak lelah sih menyiapkan semuanya tapi
rasa lelh pun hilang saat aku bisa emlihat anak- anak bahagia membaca buku.

hanya ada satu harapan di hatiku,
yaitu menjadikan anak-anak indonesia pintar dan gemar membaca!!!!












Perpus impian

Story made by: Aisya Armina Mumtaz


Aku baru saja pulang dari sekolah menaiki mobil jemputanku.
setiap berangkat-pulang sekolah aku selalu melewati rumah-rumah yang kumuh.
Banyak sekali anak-anak yang tidak sekolah dan berjualan di pinggir jalan.
aku rasa kahsihan pada mereka. seharusnya anak-anak itu bersekolah bukan mencari duit.
tiba -tiba
"braaak" seorang gadis cilik sekitar 7 tahun tak sengaja menabrak mobilku
dan terjatuh. sopirku langsung keluar dan menggendong gadis itu ke dalam mobil.
lukanya cukup parah. lututnya berdarah dan gadis itu pingsan.
kita langsung buru-buru pulang dan segera mengobatinya.


sekitar satu jam setelah kejadian gadis cilik itu baru sadar
"aku dimana? kakak siapa? apa yang terjadi" tanya nya kebingungan

"Nama ku kak Nizza Sylvyana Ajahrah Zavirah, panggil saja Nizza.  kamu tadi terjatuh dan menabrak mobilku sehingga
kamu luka. jadi kakak membawa mu ke rumah kakak.
adik namanya siapa?"

"aku Syoffa"

"rumahnya dimana?"tanya ku penasaran

"sebenarnya aku tidak punya rumah. orang tua ku sudah tidak ada.
jadi aku dan temen-temen lain nya tidur di pinggir jalan"

kami berbincang-bincang hingga sudah sore.
"Syoffa sebaiknya kamu nginap saja malam ini di rumahku,
karena luka mu masih belum sembuh. mandilah dan boleh
memakai baju tidurku"

"Iya kak, makasih sudah mau membantu"

malamnya aku sedang mengerjakan pr dan syoffa sedang asyik membaca buku
cerita ku yang ada di lemri buku.
sepertinya ia gemar sekali membaca buku. setelah selesai mengerjakan pr,
aku menghampiri Syoffa dan ikut membaca.
ternyata masih banyak buku yg belum ku baca.
aku memang bukan orang yg gemar membaca sih...
kemudian aku punya ide!
yaitu bagaimana kalau aku membuat perpus ?
kan buku -buku di rumahku banyak sekali,
dan aku ingin berbagi ilmu.


keesokan harinya aku mengajak Syoffa dan temen-temen lainya untuk datang ke perpus buatanku
perpus impian. aku dan anggota keluarga ku sudah menyiapkan nya semua
saat malam syoffa sudah tertidur.
perpusnya ada di halaman belakang rumahku.
aku hanya memasang tenda, tiker, kipas angin, dan buku-buku tentunya

ternyata temen-temn nya soffa pada gemar membaca.
dan perpus impian ku itu semakin terkenal dan semakin ramai
di kunjungi anak-anak yang bersemangat membaca.
memang agak lelah sih menyiapkan semuanya tapi
rasa lelh pun hilang saat aku bisa emlihat anak- anak bahagia membaca buku.

hanya ada satu harapan di hatiku,
yaitu menjadikan anak-anak indonesia pintar dan gemar membaca!!!!












 

Cerita Aisya © 2008. Design By: SkinCorner